Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terus melakukan pembaruan sistem perpajakan guna meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelaporan pajak. Salah satu perubahan signifikan adalah migrasi sistem e-Faktur ke Coretax. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan layanan perpajakan dan mempermudah Wajib Pajak dalam mengelola transaksi perpajakan mereka.
Apa Itu Coretax?
Coretax adalah sistem administrasi perpajakan terbaru yang dikembangkan oleh DJP untuk menggantikan sistem lama yang digunakan dalam pengelolaan pajak, termasuk e-Faktur. Dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih, Coretax dirancang untuk meningkatkan keandalan, keamanan, dan fleksibilitas dalam pelaporan pajak.
Perubahan Utama dari e-Faktur ke Coretax
- Integrasi yang Lebih Baik Coretax memungkinkan integrasi yang lebih luas antara sistem perpajakan dengan database yang lebih komprehensif, sehingga meningkatkan akurasi data dan mengurangi kesalahan input.
- Kemudahan Akses dan Keamanan Data Sistem baru ini didukung oleh teknologi enkripsi yang lebih canggih untuk menjamin keamanan data pajak serta memungkinkan akses yang lebih mudah bagi Wajib Pajak.
- Otomatisasi dan Efisiensi Proses Dengan Coretax, beberapa proses yang sebelumnya memerlukan input manual kini dapat dilakukan secara otomatis, menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan manusia.
- Dukungan Terhadap Sistem Digitalisasi Perubahan ini mendukung kebijakan digitalisasi administrasi perpajakan yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.
Dampak bagi Wajib Pajak
- Penyesuaian Sistem: Wajib Pajak yang sebelumnya menggunakan e-Faktur perlu memahami dan menyesuaikan diri dengan sistem Coretax.
- Pelatihan dan Sosialisasi: DJP akan mengadakan pelatihan dan sosialisasi untuk membantu Wajib Pajak dalam memahami sistem baru ini.
- Perubahan Proses Pelaporan: Beberapa prosedur pelaporan pajak akan mengalami perubahan agar sesuai dengan mekanisme Coretax.
