MENGATASI PERMASALAHAN DOWN TIME PADA INDUSTRI MANUFACTUR
Dalam lingkungan industri manufaktur, downtime atau waktu henti produksi merupakan salah satu masalah yang signifikan dan dapat menyebabkan gangguan serius dalam operasi. Downtime dapat timbul dari berbagai faktor dan mempengaruhi produktivitas serta profitabilitas perusahaan.
Ada beberapa factor down time ini bisa terjadi :
Kerusakan Peralatan:
Kegagalan atau kerusakan pada mesin atau peralatan dapat menyebabkan downtime yang signifikan.
2.Pengaturan dan Persiapan Produksi:
Proses perubahan setup pada lini produksi dapat memakan waktu yang signifikan dan menghentikan produksi untuk sementara.
3.Gangguan Rantai Pasokan:
Keterlambatan dalam pengiriman bahan baku atau kekurangan suku cadang dari pemasok dapat menghambat produksi.
4.Kesalahan Manusia:
Kesalahan yang dilakukan oleh operator atau personel dalam pengoperasian mesin atau proses dapat menyebabkan downtime.
5.Kualitas Produk yang Buruk
Ketika terjadi masalah pada kualitas produk, produksi seringkali harus dihentikan untuk menemukan akar masalahnya.
Adapun untuk dampak dari terjadi down time untuk industri manufactur sebagai berikut:
Kerugian Finansial
Waktu henti produksi berarti penghasilan yang hilang dan biaya tambahan untuk memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak.
2. Gangguan pada Jadwal Produksi
Downtime dapat mengganggu alur kerja yang terencana, menghambat pengiriman produk kepada pelanggan, dan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan.
3.Penurunan Produktivitas
Waktu yang terbuang dapat mengurangi jumlah unit yang diproduksi dalam satu siklus operasi.
Solusi untuk mengatasi down time ini yaitu dengan menggunakan tekhnologi pemantauan dan prediktif terhadap motor mesin produksi.
Salah satu solusi nya yaitu dengan menggunakan sensor QM30VT2 dari TURCK & BANNER, sensor ini bisa mengirimkan data by data pemrosesan yang terjadi pada mesin motor yang di pasang alat sensor QM30VT2.
Nanti nya akan menampilkan data grafik kesehatan motor dengan ini bisa lebih mengetahui kesehatan mesin sebelum terjadi down time .
Sensor-sensor tersebut dapat dilengkapi dengan teknologi Leapfactor, tidak hanya dapat melakukan proses monitoring, tetapi juga analisa dan kontrol hingga dapat menciptakan proses predictive maintenance yang efisien di pabrik anda.
