- November 30, 2022
- Hardware, News, Software, Studi Kasus
Cegah Down Time Mesin dengan Sensor Condition Monitoring Turck Banner
Baik dalam sistem pembuangan, pompa, atau kompresor motor dengan berbagai ukuran digunakan di pabrik dan gudang produksi, seringkali di lokasi terpencil. Oleh karena itu, pemeliharaan mesin memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan, terutama jika personel pemeliharaan hanya diinstruksikan untuk melakukan inspeksi di tempat secara jarang. Lalu bagaimana kerja Condition Monitoring Sensor?
Sebaliknya, data dari beberapa motor dapat dikumpulkan, dievaluasi, ditampilkan secara terpusat dan, jika perlu, dihubungkan dengan tindakan alarm untuk memperingatkan kegagalan yang akan terjadi pada waktu yang tepat. Pengguna dapat menggunakan teknologi radio untuk menghubungkan sensor getaran dan suhu QM30VT1 dengan perangkat HMI TX700 berkinerja tinggi untuk tujuan ini.
Kelebihan Sensor Condition Monitoring Tuck Banner
Apakah motor menjadi kendor, menyebabkan poros tidak sejajar? Apakah bearing macet atau attachment tidak seimbang? Getaran mekanis dapat menandai masalah seperti ini. Condition Monitoring Sensor atau sensor getaran dan suhu QM30VT1 mendeteksi getaran dengan tingkat akurasi yang tinggi. Untuk tujuan ini, sensor berbasis MEMS yang ringkas (Micro-Electro-Mechanical System) dipasang langsung pada blok motor melalui penahan magnet. Dari sana, ia mengirimkan data kecepatan dan akselerasi melalui dua dimensi dalam rentang frekuensi yang berbeda. Perubahan data pengukuran selanjutnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan.
Mengukur suhu motor juga penting, karena peningkatan suhu yang signifikan dapat menjadi indikasi keausan atau pelumasan yang tidak memadai pada bantalan. Sensor IP67 juga mendeteksi perubahan suhu tersebut dalam rentang pengukuran -40 °C hingga +105 °C.